Briefing

Peta jalan kebijakan untuk percepatan elektrifikasi bus angkutan umum perkotaan di Indonesia

(English version here.)

Pada tahun 2019, Indonesia mengeluarkan 1.845.113 gigaton karbon dioksida (CO2), menjadikan negara ini sebagai penyumbang emisi CO2 global terbesar kelima pada tahun tersebut. Transportasi merupakan sektor ekonomi Indonesia yang paling energi intensif dan menyumbang sekitar 9% dari total emisi gas rumah kaca (GRK) nasional pada tahun 2019.

Transportasi adalah sumber utama polusi udara ambien di Indonesia, di mana polusi ozon dan partikel halus memiliki keterkaitan dengan lebih dari 110.000 kematian dini pada tahun 2019. Pada tingkat nasional, kendaraan diesel di jalan raya berkonstribusi menghasilkan 34% partikel halus yang terkait dengan ector transportasi dan polusi ozon yang mengakibatkan kematian pada tahun 2015.

Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengidentifikasi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sebagai teknologi utama untuk memastikan kualitas hidup dan kesehatan penduduk Indonesia di tengah pertumbuhan ekonomi negara yang didorong oleh sektor transportasi. Sementara itu, Kota Jakarta telah mengambil langkah untuk mempercepat transisi menuju kendaraan tanpa emisi atau zero emission vehicle (ZEV) dalam dekade ini.

Briefing paper ini membahas kebijakan yang dapat diadopsi pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi menuju bus berbasis baterai listrik atau battery electric bus (BEB), yang menawarkan solusi dalam menyediakan layanan angkutan umum yang lebih bersih dan lebih luas. Kebijakan yang dijabarkan dalam briefing paper ini  berfokus pada tingkat nasional, dengan beberapa diskusi tentang kebijakan yang dapat diberlakukan di tingkat kota.

Fleets Zero-emission vehicles
Electrification